Ilustrasi gambar : http://kepoan.com
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengingatkan kalangan generasi
muda agar bersikap kritis saat membaca artikel mengenai hal keagamaan di
internet atau dunia maya karena rentan ditunggangi paham-paham
ekstremisme.
"Di internet informasi apa saja mengenai keagamaan bisa kita
dapatkan, padahal sejauh mana kapasitas keilmuan dan kealiman pengelola
situs itu kita tidak tahu," kata Menteri Lukman dalam Dialog Pencegahan
Paham Radikal, Terorisme, dan ISIS di Yogyakarta, Rabu Malam.
Lukman menilai generasi muda saat ini lebih banyak dihadapkan pada
tantangan yang kompleks. Tantangan itu tiada lain berupa kemajuan
teknologi informasi yang memudahkan penyebaran paham ekstremisme dan
paham keliru mengenai agama di hadapan mereka.
Oleh sebab itu, kata Lukman, melalui momentum sumpah pemuda, para
pemuda justru harus didorong untuk memerangi penyebaran paham-paham
terorisme di Indonesia yang kerap kali mengatasnamakan agama.
"Pemuda semangatnya luar biasa, sehingga perlu didorong ikut menyosialisasikan paham toleran, moderat, kedamaian serta memerangi kekerasan yang umumnya kerap dilakukan oleh pemuda sesama mereka," kata dia.
"Pemuda semangatnya luar biasa, sehingga perlu didorong ikut menyosialisasikan paham toleran, moderat, kedamaian serta memerangi kekerasan yang umumnya kerap dilakukan oleh pemuda sesama mereka," kata dia.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Saud
Usman Nasution juga mewanti-wanti kalangan pemuda agar lebih cerdas
dalam memanfaatkan kekuatan teknologi informasi. Menurut pengamatan BNPT
teknologi informasi saat ini menjadi sarana propaganda ampuh yang kerap
dimanfaatkan kaum ekstremis.
Apalagi, kata dia, belakangan dibuktikan dengan banyaknya kalangan
pemuda Indonesia yang direkrut dan dibaiat oleh kelompok Negara Islam
Irak dan Suriah (ISIS) secara online. Hingga saat ini, ia menyebutkan,
terdapat 52 pemuda Indonesia yang berhasil direkrut ISIS dan mati
terbunuh saat ikut bertempur di Suriah, sementara 4 lainnya mati karena
bom bunuh diri, juga di Suriah.
"Ini menjadi pekerjaan rumah kita bersama, baik ulama, ormas,
kalangan kampus, dan masyarakat luas untuk menjaga generasi muda," kata
dia.
Sumber: republika.co.id